Menyelesaikan Tugas
Hari kamis adalah hari yang berbeda untukku dan anak-anak mengaji. Karena setiap hari kamis, kami bebas dari sorogan, yang menuntutku untuk menerima, menyimak dan membenarkan bacan mereka satu persatu. sedang mereka "anak-anak mengaji"tidak di haruskan duduk sabar dalam antrian.
Hari ini aku dan suami melatih anak-anak untuk menulis huruf hijaiyyah. Diantara mereka ada yang menerima tugasnya dengan senyum gembira, ada yang tanpa ekspresi, ada yang diiringi gerutuan dan ada yang merayuku untuk bebas dari tugas menulis. hanya kutanggapi gerutu dan rayuan mereka dengan seunyuman. Kuperhatikan mereka satu-satu persatu saat menyelesaikan tugasnya, ada yang teliti, rapih dan tanpa main-main saat mengerjakan tugasnya. Ada yang diselingi tengok kanan kiri diselingi ngobrol. ada yang malah duduk tengkurap di lantai, sambil mendiamkan tugasnya. Hari ini kuputuskan untuk tidak memarahi atau sekedar menegur mereka. Aku ingin belajar dan berkaca pada mereka.
Sampai batas waktu menulis selesai, ternyata masih ada beberapa anak yang belum menyelesaikan tugasnya. padahal sejak tadi dia mengerjakan tugasnya dengan diselingi main-main. Akhirnya mereka kembali merayuku untuk minta konpensasi tugasnya. Ku turuti saja kemauan mereka. Hingga akhirnya saat menilaipun tiba. Kububuhkan simbol bintang pada setiap tulisan mereka. Ada yang mendapat tiga, empat, lima bahkan tujuh bintang untuk tulisan yang paling bagus. Saat buku tulis ku kembalikan satu-satu persatu kepada mereka, semua wajah mereka menggambarkan reaksi dari simbol bintang yang kububuhkan.
Saat kelas mengaji usai, anak-anak telah pulang dan sebagian bermain di halaman masjid, aku duduk merenungi diriku sendiri.
"Yaa Rabb.. termasuk golongan manakah aku dalam hidup ini??sudahkah aku menjadi hamba yang baik untuk-Mu? untuk agama-Mu? untuk akhiratku??"
Biasmaikal husna ighfirlanaa dzunu banaa waliwaalidinaa wadzurriyatinaa kaffir an syayyiatinaa wamstur ala nguyubinaa wajbur ala nukshononaa war fagdarojatinaa wazidnaa ilman nafian warizqon wasian halalan toyyiban wa amalan sholihan, wa nawwir qulubanaa wa yassir umuronaa, wa shahih ajsadanaa daiman haya tanaaa.. ila khoiri qoribnaa anni syarri bangidnaa wal qurba rojaunaa akhiraon nilna munaaa..
Hari ini aku dan suami melatih anak-anak untuk menulis huruf hijaiyyah. Diantara mereka ada yang menerima tugasnya dengan senyum gembira, ada yang tanpa ekspresi, ada yang diiringi gerutuan dan ada yang merayuku untuk bebas dari tugas menulis. hanya kutanggapi gerutu dan rayuan mereka dengan seunyuman. Kuperhatikan mereka satu-satu persatu saat menyelesaikan tugasnya, ada yang teliti, rapih dan tanpa main-main saat mengerjakan tugasnya. Ada yang diselingi tengok kanan kiri diselingi ngobrol. ada yang malah duduk tengkurap di lantai, sambil mendiamkan tugasnya. Hari ini kuputuskan untuk tidak memarahi atau sekedar menegur mereka. Aku ingin belajar dan berkaca pada mereka.
Sampai batas waktu menulis selesai, ternyata masih ada beberapa anak yang belum menyelesaikan tugasnya. padahal sejak tadi dia mengerjakan tugasnya dengan diselingi main-main. Akhirnya mereka kembali merayuku untuk minta konpensasi tugasnya. Ku turuti saja kemauan mereka. Hingga akhirnya saat menilaipun tiba. Kububuhkan simbol bintang pada setiap tulisan mereka. Ada yang mendapat tiga, empat, lima bahkan tujuh bintang untuk tulisan yang paling bagus. Saat buku tulis ku kembalikan satu-satu persatu kepada mereka, semua wajah mereka menggambarkan reaksi dari simbol bintang yang kububuhkan.
Saat kelas mengaji usai, anak-anak telah pulang dan sebagian bermain di halaman masjid, aku duduk merenungi diriku sendiri.
"Yaa Rabb.. termasuk golongan manakah aku dalam hidup ini??sudahkah aku menjadi hamba yang baik untuk-Mu? untuk agama-Mu? untuk akhiratku??"
Biasmaikal husna ighfirlanaa dzunu banaa waliwaalidinaa wadzurriyatinaa kaffir an syayyiatinaa wamstur ala nguyubinaa wajbur ala nukshononaa war fagdarojatinaa wazidnaa ilman nafian warizqon wasian halalan toyyiban wa amalan sholihan, wa nawwir qulubanaa wa yassir umuronaa, wa shahih ajsadanaa daiman haya tanaaa.. ila khoiri qoribnaa anni syarri bangidnaa wal qurba rojaunaa akhiraon nilna munaaa..
Komentar
Posting Komentar