Kebiasaan Tidur Haqiya


Haqiya putri keciku memiliki kebiasaan yang berbeda dari teman-teman pada umumnya. sejak dia bayi sudah cenderung terlihat bahwa jam istirahatnya berbeda. Haqiya terbiasa begadang dengan jam tidur terlalu larut malam. Pada usia bayi, dia terbiasa tidur ba'da magrib dan bangun pukul sembilan malam, kemudian akan terjaga samapi pukul dua atau empat dini hari. dan akan kembali tidur sampai pukul sembilan atau sepuluh siang. Pernah suatu kali, haqiya tidak mau tidur sama sekali, dari ba'da isya sampai jam tujuh pagi tidak terpejam. kala itu kata orang tua danp ara tetangga menasehatiku, bahwa itu akan berubah nanti, seiring waktu, ketika nanti dia sudah pandai berjalan pasti anakku akan tidur dengan kebiasaan yang baik seperti umumnya.

Tapi kini, di usianya yang sudah hampir tiga tahun, kebiasaan itu belum juga hilang. Anakku masih saja berangkat tidur diatas kebiasaan orang-orang dewasa pada umumnya. Dan bangun keesokannya pada hari yang sudah sangat siang, jam sepuluh jam sembilan pagi anaku baru akan bangun. Jam sepuluh malam dia masih asyik dengan mainanya. ketika kubujuk untuk segera berbaring, dia akan segera rewel dengan segala permintaannya. Kadang rasanya aku dan suami sampai tidak kuat menuruti kebiasaanya yang begadang. Tidur jam setengah sebelas malam ke atas itu sudah menjadi hal yang biasa bagi anakku. Segala upaya telah pernah kami lakukan. diantaranya dengan membacakan cerita, bermain di atas kasur, atau menonton kartu kesukaannya sebelum tidur. Tapi ini semua malah kemudian menjadi bumerang untukku dan suami. Setiap kami mengajanya tidur, maka dia akan mengajukan permintan-permintaannya, mulai dari minta susu sampai kadang habis tiga botol, minta nonton kartun, baca cerita dengan setumpuk bukunya diambil semua, minta masak-masakan di atas kasur, minta gendong, dan yang paling nyleneh adalah pura-pura minta ke kamar mandi, dengan alasan mau pipis, tapi pas sampai di kamar mandi dia hanya main-main air.

Kadang aku rindu menidurkan anakku seperti anak seusia pada umumnya. Tapi bagaimana lagi. aku dikaruniai amanah dengan kadar kebiasaan yang berbeda. Semoga kelak dia menjadi anak yang meneduhkan mata untukku dan suami.

Kami selalu berupaya membiasakan ritual yang baik sebelum tidur, dengan menggosok gigi, membaca doa bersama dan melantunkan bacaan Al-qur'an ataupun shalawat. Tapi ketika mungkin anakku belum berkehendak tidur maka, ada saja yang jadi alasanya untuk bangun kembali. Mulai dari berteriak-teriak meminta lantunan shalawat yang disukainya, atau meminta berganti-ganti antara aku dan suami untuk bertilawah.

Beberapa hari ini haqiya lagi jatuh hati dengan android milik abinya. sebelum tidur dia pasti menangis minta memainkan dan memutar rekaman-rekamna videonya. Alhasil kami lebih sering pergi tidur dengan tangis si kecil sebagai pengantarnya. Sampai kapan kebiasaan anakku berubah, aku tidak mengetahuinya.


Komentar

Postingan Populer