Rumi
Mata Rumi basah menyadari ketidakberdayaannya. Seharusnya dia mampu memenuhi permintaan lelaki terbaik pertamannya. Petang kemarin lelaki itu menyampaikan bahwa ia ingin Rumi selalu bersama dan menemaninya. Tapi apa daya, Rumi tidak punya banyak waktu untuk itu semua. Belum lagi kemarein dengan suara paraunya dia menyerahkan setablet obat penambah nafsu makan untuk Rumi. Pesannya "makanlah obat itu, insyaallah kau akan banyak makan sepertiku, lihat kini aku juga gemukkan?" Rumi tanpa kata-kata hanya mampu menerima dan memeluk lelaki terbaiknya itu. Ingin hati memenuhi semua inginya. Melewati hari bersama, berbagi cerita, membelai kedua tangan dan memijit-mijit badannya.. Aaah ternyata semua itu hanya bisa Rumi lakukan sesekali saja.
Seperti pagi ini, hati Rumi kembali terbelah. Ini selalu dia rasakan berkali-kali, bahkan mungkin puluhan atau sudah ratusan kali. Setiap dia harus kembali meninggalkan lelaki terbaik pertamanya dan harus berada di belakang punggung lelaki terbaik kedua yang telah menjemputn dan akan kembali membawanya pergi dari sisi lelaki terbaik pertamnya. Atau ketika dia harus melihat lelaki terbaik keduanya melambaikan tangan mengantar bis yang bergerak membawa Rumi untuk menemui lelaki terbaik pertamanya. Hati Rumi selalu terbelah. Ingin rasanya Rumi menyatukan jarak dan waktu, agar dia selalu mampu berpeluk indah dengan kedua lelaki terbaiknya pada waktu kapanpun dia mau.
(Untuk kedua lelaki terbaikku Uhibbukuma fillaah)
Seperti pagi ini, hati Rumi kembali terbelah. Ini selalu dia rasakan berkali-kali, bahkan mungkin puluhan atau sudah ratusan kali. Setiap dia harus kembali meninggalkan lelaki terbaik pertamanya dan harus berada di belakang punggung lelaki terbaik kedua yang telah menjemputn dan akan kembali membawanya pergi dari sisi lelaki terbaik pertamnya. Atau ketika dia harus melihat lelaki terbaik keduanya melambaikan tangan mengantar bis yang bergerak membawa Rumi untuk menemui lelaki terbaik pertamanya. Hati Rumi selalu terbelah. Ingin rasanya Rumi menyatukan jarak dan waktu, agar dia selalu mampu berpeluk indah dengan kedua lelaki terbaiknya pada waktu kapanpun dia mau.
(Untuk kedua lelaki terbaikku Uhibbukuma fillaah)
Komentar
Posting Komentar