Ijinkan Aku Untuk Terus Mencintaimu

Anakku yang semoga kelak menjadi lu'lu ddin
Dengarkan sayang, kini umurmu hampir tiga tahun. Telah banyak hal kita lewati bersama. Mulai dari kecerewetan dan suara keras ummi yang kadang kehilangan kendali saat tegah mengasuhmu. Suara tawa ceria kita saat tengah bahagia. Jerit khawatir ummi saat mengeringi langkah kecilmu yang berlari ke tengah jalan. Atau banyak lagi cerita kebersamaan kita yang lain.

Anakku..
Kembali, kemarin ummi harus menerima omongan dari mulut-mulut di sekitar tentang kerewelanmu yang susah tidur dan bisa begadang sampai larut malam. Ada yang mengatakan bahwa itu semua adalah pembalasan tingkah ummimu ini sewaktu kecil. Benarkah??? Kini ketika ummi harus kehilangan hampir tujuh kilo dari berat badan ummi sebelumnya. Kini ketika ummi harus terbiasa menggendong berat tubuhmu yang terlihat bergelayut di tubuh mungil ummi. Kini ketika ummi harussering  mengalahkan rasa kantuk ummi untuk menemanimu bermain dan berceloteh hingga larut. Kini ketika ummi harus bersenang hati menerima setiap permintaanmu yang tidak bisa digantikan oleh orang lain dan hanya ummi yang kau maui. Haruskah ummi mempercayai bahwa itu adalah sebuah balasan untuk ummi???

Entahlah Nak, Bagi ummi apa yang ummi lakukan kali ini dan seterusnya itu semua karena ummi menyayangimu. Ummi tidak perdulikan semua. Dan tentang kenapa engkau begitu lengket dan kadang hanya ummi yang kau mau tanpa tergantikan? bagi ummi itu semua karena engkau juga menyayangi ummi.

Jadi biarkan kita saling menyayangi dan membutuhkan, serta ijinkan ummi untuk terus mencintaimu sampai batas nafas terakhir yang ummi miliki di kehidupan ini.

Pada catatan kecil tentang kita, 11 Mei 2014

Komentar