Berhati-hati terhadap Anak

Entah bagaimana anakku sangat senang makan sambil tiduran. Berulang kali aku mengingatkan setiap kali ia tengah aku suap. Dia hanya akan santai saja, kadang mau juga duduk, tapi baru beberapa suap dia sudah glosor lagi. Suamiku hanya tersenyum setiap kali aku mulai jengkel dengan tingkah anakku. Apalagi kalau suaraku mulai meninggi, paling-paling dia hanya akan berusaha ikut membujuk si kecil untuk duduk. Selalu berhasilkah rayuannya? Tidak!

Menurut suami itu semua karena kebiasaanku waktu hamil dia sangat malas, sering ngemil dengan tiduran. Mau apa-apa malas minta diambilin ini itu dan sering makan di tempat tidur. Jadi, wajar saja sekarang anakknya begini.. Begitu menurut suami. Tapi, dalam hati aku berizzah untuk tewrus mengingatkan anakku agar makan dengan duduk. Semua ritual mau makan telah pandai anakku kerjakan. Mulai dari mencuci tangan, tidak pernah lupa berdoa sebelum dan sesudah makan, dan juga menggosok gigi. Tapi,siang ini aku harus menelan ludah sambil terkekeh dengan tingkahnya.

Udara sangat panas, sudah lelah tanganku bermain di atas keyboard. Kuambil seplastik kripik nangka yang ada di kulkas. Dengan nikmat kumakan keripik ini pelan-pelan dengan tiduran di lantai dapur. Angin berhembus dari pintu yang kubiarkan terbuka menemani iringan nasyid yang kuputar pelan dari winamp laptop. Tiba-tiba si kecil muncul dari ruang tengah tempatnya bermain.

"Ummi.. duduk!! jangan mam cambil bobo! Ayoo Duduk!!" gayanya persis menirukan perkataanku ketika mengingatkannya. Bukannya duduk aku malah terpingkal-pingkal dengan tubuh mungilnya yang ndut berdiri di hadapanku.

"Ummi.. duduk! Ngga boyeh makan cambil bobo!"

Ahhhaaa!! memang benar dengan kepintaran otak mereka yang tengah berada di usia emas aku sebagai orang tua harus berhati-hati. Setelah tawaku reda. Akupun minta maaf padanya. Dengan wajah cemberut diberlalu dan melaporkan tingkahku kepada suami yang tengah tidur siang.

Ampyuuun dah!
Anakku.. Anakku ^_^

Komentar

Postingan Populer