Sajak Beku

 


 Pada rindu yang menyeruak, beku
Tatap nanar menikam sendu
Masihkah kau mengingatku???

Tak ayal gerbong-gerbong berubah sinis menertawakan
Masih kuat kau bersandar pada besi berkarat nan rapuh??!

Angin berhembus meniupkan simponi lalu

Serupa bayang wajah menatap kaku
Berlahan
pias
dan kereta melaju

Sedang rindu ini bukan lagi, milikmu 


Bandar Lampung, penghujung November 2014

Komentar

Postingan Populer