Dari Isi Lahirlah Cover

Ahad pagi tanggal 15 Juni 2014. Sejak semalam hujan telah datang mengguyur, tapi bagaimanapun kami tidak dapat bermalas-malasan pagi ini. Sedikit berbenah kusiapkan sarapan. Hari ini pukul 08:00 ada kajian tarhib ramadhan di tempat yayasan suamiku bekerja. Bagaimanapun kami harus datang lebih awal dari jamaah yang lain. Di bawah rintik hujan dan udara pagi yang dingin, aku dan suami berangkat. Sibuk dan basah. Itu yang terjadi di tempat kajian acara. Beberapa santri sibuk mondar-mandir membawa payung untuk menjemput jamaah yang keluar dari mobil. Sementara aku bergegas bergabung dengan beberapa santri akhwat yang bertugas menyambut tamu.

Tidak berapa lama seorang ustad plus motivator yang mengisi acara tampak datang. Sejak semalam aku sudah dibuat penasaran oleh suami tentang bapak pengisi acara ini. Setelah curiculum vitae dari bapak ini dibacakan oleh pembawa acara, barulah aku mlongo dengan takjub. Ternyata dia adalah seorang penulis dan penggagas berdirinya Ikatan Remaja Masjid Indonesia. Nama lengkapnya adalah Toto Tasmara. laki-laki kelahiran Jawa Barat berusia 65 tahun itu masih tampak energik. Dengan balutan jubah putih dan sorban sebagai penutup kepala, dia jauh dari kesan seorang penulis dan motivator. Tapi, nyatanya puluhan buku telah beliau tuliskan. Diantaranya "Kenapa Yahudi lebih pintar, dalam lingkaran Ka'bah dsb."

Ulasan pertama yang beliau samapaikan adalah, bahawa sebenarnya tidaklah perlu seseorang dinilai dari penampilan luar (baca covernya). Karena isi (akhlak) dari seseorang tersebut itulah yang paling utama. Karena akhlak adalah kunci dari segala kebaikan. Bukan cover yang menentukan isi, tapi isilah yang akan mencover seseorang.

Dalam hati aku membenarkan. Memang seharusnyalah akhlak yang diperhatikan paling pertama ketika kita menilai seseorang. Bukan dari tampilan, kendaraan yang ia bawa, atau ucapan yang keluar dari bibirnya. Misalnya saja, setiap aku berkenalan dengan seseorang yang paling pertama aku perhatikan adalah, gayanya berbicara, bertegur sapa dan cara dia makan. Bila orang tersebut ramah, baik dan pandai bergaul, tapi bila kemudian kutemui dia masih makan dan minum dengan berdiri, apalagi makan menggunakan tangan kiri, maka nilai plusku terhadap orang ini akan turun. Tapi, ketika orang ini pendiam, berbicara apa adanya,tapi dia selalu tertib dalam akhlak-akhlak keseharian, seperti makan, minum, menggunakan kaki kanan bila masuk masjid dan lain sebagainya. Maka nilai plus akan muncul dari dalam diriku untuk orang ini.

Selanjutnya bapak Toto Tasmara menyampaikan betapa pentingnya membangun remaja yang baik. Karena dari para remaja yang baik akhlak dan cerdas pikiranlah akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang baik dan siap menghadapi jaman.

Sesi akahir di diisi dengan tanya jawab yang berlangsung seru. Beberapa orang menanyakan kegiatannya menulis. Tapi jawaban yang ikut aku dengar membuatku kecewa. Bahwa beliau sudah tidak aktif menulis lagi sejak dua tahun terakhir.

Penghujung acara di tutup dengan seulas pesan, "Jadilah pribadi-pribadi yang baik. Pribadi yang selalu mengedepankan akhlak dalam segala hal. Selalu mencover diri dengan isi yang baik. Apalagi Ramadhan sebentar lagi datang. Jangan biarkan diri dan pemuda-pemuda muslim lainnya terseret dalam tayangan-tayanagn televisi yang lebih banyak menyiarkan kebohongan. Jangan biarkan kita selaku muslim menyia-nyiakan waktu sahur hanya untuk hal yang tidak berguna. Isilah waktu sahur dengan perbanyak istigfar dan bertasbih kepada Allah."

Dan doa penutup kemudian dipanjatkan. Aku keluar dari masjid disambut dengan wajah masam suami dan tangisan si kecil. "Maafkan umi ya.. yang bersembunyi dipojokan untuk mendengarkan tausiah kali ini." ^_^

SELAMAT DATANG RAMADHAN. ^_^

Komentar

  1. selamat, anda terpilih dapat liesbter award dari saya. :D cek di sini >> http://maikhakintana.blogspot.com/2014/06/ikutan-liebster-award.html
    di tunggu postingannya ;)

    BalasHapus

Posting Komentar